English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Senin, 23 Juli 2012

Cinta Satu Malam


cinta-satu-malam
Aku memang tidak mengerti apa itu cinta, yang aku tahu cinta itu Ayah dan Ibu. Puluhan tahun membina rumah tangga mampu melewati berbagai cobaan, bertengar setiap hari tapi masih mampu bertahan. Mungkin demi aku dan kakak-kakak ku. Tapi bukan itu yang aku masalahkan.

CINTA satu kata yang sulit banget aku pelajarin. 18 tahun hidup dan aku belum menemukan Cinta. Sampai kapan? Aku sudah capek tahu!! Kenapa Tuhan kenapa yang lain boleh mengecap manisnya cinta sedangkan aku TIDAK? Kapan Tuhan kapan aku bisa bahagia dengan CINTA?

19 Juli 2012 sekitar jam 2 siang. Saat itu aku lagi kesepian banget. Facebook-an sudah biasa, Twitter belum banyak temen, aku inisiatif aja buka Google+ yang nggak pernah aku buka. Mulailah dari situ aku kenalan sama seorang cowok yg mengaku juga baru pertama kali buka Google+.

Lama chatingan timbulah rasa-rasa itu. Akhirnya kita lanjutin deh lewat Hp. Dari situ aku semakin yakin bahwa dialah semua jawaban ku atas pertanyaan selama ini. Aku bahagia banget akhirnya aku dapet juga cowok yg pas dihati.

Yaah mungkin emang nasibku aja kali ya. Nggak tau kenapa dia nggak bales sms ku lagi. Aku nggak putus asa aku sms tiga kali tapi tetap nggak ada balesan dari dia.

Malam itu akhirnya aku terlelap juga dengan menggenggap Hp aku terus memanjatkan doa bahwa esok ketika aku membuka mata ada satu pesan masuk di handphone ku. Matahari mengintip dari balik jendela. Udara pagi menembus kulitku, memaksaku untuk bangun dari mimpi yang indah.

Aku gugup melihat layar Hp-ku. Ada satu pesan masuk! Aku langsung berdiri dari kasur dengan semangat aku baca sms itu. Jiaaah!! Aku seketika langsung ambruk lagi di kasur. Ternyata sms itu bukan dari dia. Ada yg aneh sama dia. Aku ingin tahu kenapa sebabnya. Langsung aja aku buka laptop dan aku buka Fb-nya.

HUAAAAAAAAA! Rasanya ada kilat yang menyambar kakiku. Hingga aku lemas seketika.Tanganku juga seketika mendingin sedingin es. Tak terasa air mata menguntip di sudut mata kecilku. Tak pernah aku sangka ternyata dia baru berpacaran dengan seorang gadis lain. BUKAN AKU! Aku yang berharap jadi kekasihnya!!

Tapi aku wanita kuat! Aku nggak mau nangis cuma gara-gara cowok yang baru aku kenal. Meskipun dalam hati aku sangat bahagia ketika mengenalnya dan bahkan sempat berpikir dia lah jawaban atas semua ke-galauanku.

Terima kasih aja deh buat kamu :)


Artikel Terkait