English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Selasa, 03 Juli 2012

Aku Menangis Pengen Punya Pacar




Ternyata mencari pacar itu tidaklah mudah, jika dibandingkan dengan mencari uang, lebih gampang mencari uang ketimbang mencari pacar. Terkadang aku merasa iri melihat temen–temen aku yang sudah menikah dan pacaran. Kadang juga temen-temen terus-terusan ledekin aku, yah itu semua mereka lakukan untuk memotivasi aku.

Saat aku duduk di sekolah menengah pertama, saat itu aku duduk di bangku kelas dua. Saat sekolah di SMP nama aku memang cukup ngetop, maklum saat itu aku sering bergaul sama kakak kelas. Jadi boleh di bilang aku cukup di segani di kelas dua. Tetapi soal percintaan, nggak tau kenapa, tiap aku ketemu orang yang aku sukai, aku sering deg-degan. Boro-boro mau nyatain cinta. Untuk ngobrol saja. Kaki aku gemetaran.

Waktu jajan di kantin sekolah, ada salah satu cewek yang baru pindah dari sekolahan lain. Memamg itu cewek biasa-biasa aja, tetapi menurut pandangan mata aku, cewek itu bener-bener luar biasa. Berhubung aku orangnya takut sama cewe alias takut di tolak, akhirnya aku membuat surat cinta. Padahal saat itu aku nggak bisa membuat kata-kata cinta, jadi aku suruh temen aku buatin surat cinta itu. Tiap hari dia membalas surat aku, tiap hari juga aku senyum-senyum kalau ketemu dia.

Lama-kelamaan cewe itu bosen juga dengan surat cinta aku, di pengen banget ketemuan dan aku nyatain langsung cinta untuk dia. Aku yang gemetaran, dag dig dug. beranikan juga nyatain cinta. Walaupun mukaku memerah tapi dia menjawab juga kalo di juga cinta dan sayang sama aku.

Namanya juga cinta anak smp yah, masih labil. Pacar aku ini ternyata banyak yang suka, bahkan kaka kelas pun pernah nyatain cinta sama dia, tetapi karena dia menyukai kejujuran aku, dia lebih memilih pacaran sama aku.

Pacar aku ini penggemar majalah kawanku, dia seneng sama cerpen, cerber, novel pokonya majalah yang berbau-bau cinta anak muda karena itulah dia cinta sama aku, pacar aku ini suka sama surat-surat cinta yang aku pernah buat untuk dia. Padahal itu surat itu asli bukan bikinan aku, boro-boro buat surat cinta untuk ketemu cewe yang aku sukai aja suka deg-degan. Jadinya saat itu aku malah minta ke temen buat bikinin surat cinta.

Saat pacar aku pinjem buku tulis buat nulis puisi di buku aku, dia melihat tulisan aku berbeda dengan tulisan yang biasa aku kirim surat untuk dia. Akhirnya aku ketahuan juga kalo yang selama ini kirim surat cinta itu bukan aku tetapi temen aku. Pacar aku nggak marah, tetapi dia hanya bilang “ade, lebih suka sama orang yang jujur ka, mendingan kaka belajar dulu tentang kejujuran. Saat itu juga aku gak bisa berkata apa-apa, selain menangis.

Dari SMP kelas dua itulah aku tidak mengenal cinta lagi, aku lebih memilih bersahabat dengan temen-temen laki bahkan tidak sedikit pun aku berteman dengan cewek di sekolah. Selain aku tidak bisa merayu cewek, tetapi aku juga masih trauma dengan wanita, takut di tolak lagi.

Waktu perpisahan di sekolah SMP, aku menangis, aku menangis bukan karena harus berpisah dengan temen-temen SMP, tetapi aku menangis melihat mantan pacar aku, aku melihat dia duduk manis bersebelahan dengan pacar barunya. Padahal pacar barunya itu kaka kelas aku di SMP, pacar barunya itu selain kaka kelas aku, dia juga temen aku sendiri, temen satu tongkrongan di kantin sekolah. Sedih banget melihat mereka berdua tertawa tawa di perpisahan sekolah.

Memang susah yah, menaklukan hati seorang wanita, mulai saat itulah aku tidak lagi GE - ER dengan cewe. Ternyata wanita itu tidak mudah menerima kata cinta, kata rayuan. Melihat mereka tertawa aku menangis sendiri pengen punya pacar, tapi sayang tangisan aku ini tidak bisa mengembalikan dia menjadi pacar aku lagi.



sumber http://ceritamu.com/Cerita-Cinta

Artikel Terkait